PROFIL DESA WINONGAN LOR
PROFIL DESA
1)
SEJARAH
DESA
Nama Winongan Lor sendiri dari dua kata, Winongan dan Lor, Winongan berasal dari nama sebuah pohon yang bernama Winong, yang dulunya ada di sebelah selatan perempatan jalan menuju pasar Winongan, sedang lor berarti utara. Dulu desa Winongan hanya satu desa, karena secara teritorial wilayahnya terlalu luas dan untuk memudahkan pengaturannya, maka desa Winongan dibagi menjadi dua, yaitu Winongan Lor dan Winongan Kidul.
Daerah Winongan pada jaman Majapahit terkenal
sebagai tempatnya para pertapa dan Empu Pembuat senjata (dahulu disebut gaman) terutama keris. Salah seorang penyebar agama Islam yang
merupakan putra mahkota dari Sultan Hasanudin (Makasar) yaitu Sholeh
menyebarkan agama Islam ke tanah Jawa,
sehingga sampailah beliau ke daerah Winongan, Pasuruan, Jawa Timur. Banyak
tantangan yang beliau hadapi, baik masyarakat awam maupun para jawara/jagoan
yang harus beliau kalahkan, semua itu beliau hadapi dengan sabar. Sampailah
Sholeh ke daerah pertapaan orang-orang Hindu (tempatnya bersemedi) beliau ajak
orang-orang Hindu untuk memeluk agama Islam dan karena beliau berdakwah dengan
cara yang baik, sehingga banyak orang yang simpatik dan menjadi pengikut
beliau. Kemudian beliau berdiam di daerah tersebut, sehingga beliau mendapat
julukan Sholeh Semendi.
Pada jaman penjajahan Belanda, desa Winongan
merupakan pusat perdagangan dan pemerintahan;
pabrik gula pernah berdiri di Bandaran (Timur Lapangan Sepak bola
Sekarang), stasiun sepur (kereta api) di selatan pasar Winongan, Pegadaian di
daerah Sentul dan banyak peninggalan yang sudah beralih fungsi dan hanya
tinggal kenangan saja.
Semenjak diproklamirkannya kemerdekaan RI, Winongan Lor dipimpin oleh seorang Kepala
Desa yang bernama Abdoerrahim, Masa jabatan seorang Kepala Desa jaman dulu
tidak ditentukan, bahkan sampai meninggal atau sudah tidak sanggup lagi
menjalankan tugasnya, setelah itu jabatan Kepala Desa dipilih oleh rakyat, Pada
tahun 1954 diadakan pemilihan oleh rakyat sehingga terpilihlah Bapak Onggo
Soewito, beliau menjalankan tugasnya sampai uzur, Beliau menjabat Kepala Desa Winongan Lor pada tahun 1954 an – 1960, kemudian
jabatan Kepala Desa beliau serahkan, selanjutnya terpilih seorang purnawirawan
TNI - AD yaitu Bapak Noto Prawiro Diharjo, atau disebut Bpk. Sahrul
menjabat Kepala Desa Winongan Lor mulai tahun
1960 s/d 1975, Bpk. Ahmad Koesen Hardjo Sunyoto menjabat Kepala Desa Winongan
Lor mulai tahun 1999 s/d 2007, Bpk. Slamet Effendi, menjabat Kepala Desa
Winongan Lor mulai tahun 2007 s/d 2012,Bpk Eko Supriyanto 2012 s/d Sekarang.
Demikianlah sejarah Desa Winongan Lor pada Jaman penyebaran agama Islam, jaman
Kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, sampai Sekarang. Desa Winongan
menjadi pusat pemerintahan kecamatan, membawahi 18 desa.
2)
KEADAAN
UMUM DESA
Desa Winongan
Lor adalah bagian dari wilayah kecamatan Winongan Kabupaten
Pasuruan dengan ketinggian kurang lebih dari 16 m diatas permukaan laut. Desa Winongan Lor
adalah dataran yang secara administratif berbatasan dengan :
·
Sebelah Utara :
Desa
Kedawung Kulon Kecamatan Grati
·
Sebelah Timur : Desa Bandaran Kecamatan Winongan
·
Sebelah Selatan :
Desa Winongan
Kidul Kecamatan Winongan
·
Sebelah Barat :
Desa Gading Kecamatan Winongan
3)
POTENSI
DESA
a.
Potensi Sumber Daya Alam
i.
Luas Desa 132.693 ha, terdiri dari:
·
Tanah Tegal / Ladang :
16,471 ha
·
Tanah Pemukiman :
20,973 ha
·
Tanah Kas Desa :
7,332 ha
·
Tanah Perkantoran :
4,025 ha
·
Tanah Hutan : - ha
ii.
Orbitasi
·
Jarak ke Ibu Kota kecamatan : 10
m.
·
Lama tempuh ke ibu kota kecamatan : 1 menit
·
Jarak ke Ibu kota
kabupaten :
17 km
·
Lama tempuh ke Ibu kota kabupaten : 15 menit
iii.
Iklim
·
Jumlah Bulan Hujan : 6 bulan
·
Suhu rata-rata :
27 - 36 °C
·
Bentang wilayah :
Dataran rendah
b. Potensi Pertanian
b.1 Tanaman
Pangan
b.1.1. Luas
tanah menurut Komoditas
q Padi
: 84,590 ha. Produksi :
17 ton/ha
q Tebu
: 5,000 ha. Produksi
: 4 ton/ha
q Mangga : 1,000 ha. Produksi
: 10 ton/ha
q Pisang : 1,000 ha. Produksi
: 10 ton/ha
q Duku : 0,500 ha. Produksi
:
21 ton/ha
b.1.2. Pemilikan
lahan pertanian tanaman pangan
q Jumlah
rumah tangga yang memiliki lahan pertanian : 92 RT
Ø Memiliki
0,5 ha – 1,0 ha : 63 RT
Ø Memiliki
1,0 ha : 29 RT
q Tidak
memiliki : 15 RT
b.1.3. Jenis
Kesuburan Tanah
Ø Warna
Tanah sebagian besar :
hitam
Ø Tekstur
tanah :
Gembur
Ø Kedalam
:
35 cm
b.2 Tanaman
Obat/Toga
Tanaman Jahe :
- ha
Kencur :
- ha
Kunyit :
- ha
Dst.....
3. Kehutanan
Hutan Milik Negara :
- ha
4.Peternakan
4.1. Jenis
Populasi Ternak
a.
Sapi : 4 ekor
b.
Kambing :
29 ekor
c.
Domba :
- Ekor
d.
Kuda :
- ekor
e.
Bebek :
50 ekor
f.
Ayam :
50 ekor
4.2. Ketersediaan kehijauan Pakan Ternak
Ø Luas
tanaman pakan ternak : - ha
Ø Produksi
Hijauan Pakan Ternak : - ton
5.Sumber daya
air
Ø Mata
Air : 8 unit, pemanfaat
: 381 KK
Ø Hidran
umum : - unit, pemanfaat
: - KK
Ø PDAM
: 26 unit, pemanfaat
: 12 KK
Ø Pipa
: 14 m, pemanfaat : 120 KK
4)
POTENSI
SUMBERDAYA MANUSIA
1.
Penduduk menurut Umur :
Ø Umur 0 – 3 Tahun |
: 174 |
jiwa |
Ø Umur 4 – 9 Tahun |
: 229 |
jiwa |
Ø Umur 10 – 14 Tahun |
: 173 |
jiwa |
Ø Umur 15 – 19 Tahun |
: 175 |
jiwa |
Ø Umur 20 – 24 Tahun |
: 194 |
jiwa |
Ø Umur 25 – 29 Tahun |
: 232 |
jiwa |
Ø Umur 30 – 34 Tahun |
: 179 |
jiwa |
Ø Umur 35 – 39 Tahun |
: 209 |
jiwa |
Ø Umur 40 – 44 Tahun |
: 178 |
jiwa |
Ø Umur 45 – 49 Tahun |
: 145 |
jiwa |
Ø Umur 50 – 54 Tahun |
: 108 |
jiwa |
Ø Umur 55 ke Atas |
: 318 |
jiwa |
Jumlah
Penduduk |
: 2.314 |
jiwa |
2. Jumlah Penduduk :
Ø Total Penduduk |
: 2.314 |
jiwa |
Ø Jumlah Laki-laki |
: 1.145 |
jiwa |
Ø Jumlah Perempuan |
: 1.169 |
jiwa |
Ø Jumlah KK |
: 594 |
jiwa |
3. Pendidikan :
Ø Belum Sekolah |
: 891 |
orang |
Ø Pernah SD Tidak Tamat |
: 165 |
orang |
Ø SD/Sederajat |
: 265 |
orang |
Ø SMP/Sederajat |
: 358 |
orang |
Ø SMU/Sederajat |
: 466 |
orang |
Ø Diploma |
: 38 |
orang |
Ø Perguruan
Tinggi/Sarjana (S1) |
: 131 |
orang |
![]() |
|
Jumlah |
% |
Ø Pertanian |
: 98 |
|
Ø Jasa/Pedagang |
|
|
1. Jasa Pemerintahan 2. Jasa Perdagangan 3. Jasa Angkutan 4. Jasa Ketrampilan 5.
Jasa lain-lain |
: 99 : 206 : 16 : 12 : 14 |
|
Ø Peternakan |
: 39 |
|
Ø Pengawai Swasta |
: 479 |
|
Ø PNS/Polri/TNI |
: 99 |
|
TOTAL |
: 1.021 |
|
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Winongan Lor
Rp. 25.000,- Secara
umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Winongan Lor dapat teridentifikasi ke
dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri, pemerintahan
dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor
pertanian berjumlah 98 orang,
yang bekerja disektor jasa berjumlah 337 orang, yang bekerja di sektor
industri 479 orang, bekerja di sektor lain-lain 4 orang, yang bekerja di sektor Peternakan39 orang,yang bekerja di
sektor karyawan swasta 479 orang, dan yang
bekerja di PNS/Polri/TNI99 orang, Dengan
demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 347 orang. Berikut ini adalah
tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
5. Agama
Ø Islam |
: 2.308 |
orang |
Ø Kristen |
: - |
orang |
Ø Katolik |
: - |
orang |
Ø Hindu |
: - |
orang |
Ø Budha |
: - |
orang |
Ø Kepercayaan |
: - |
Orang |
6. Cacat Fisik :
Ø Petani |
: - |
orang |
Ø Pedagang |
: 3 |
orang |
Ø Peternak |
: - |
orang |
Ø Pengawai Swasta |
: 5 |
orang |
Ø PNS |
: - |
orang |
7. Tenaga Kerja (Usia
Produktif) :
Ø Usia 15 – 55 tahun |
: 1.631 |
orang |
Ø Ibu Rumah Tangga |
: |
orang |
Ø Usia Sekolah |
: 348 |
orang |
Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran
di Desa Winongan Lor masih cukup rendah. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah
penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 41 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 1.631 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di
Desa Winongan Lor.
5)
POTENSI KELEMBAGAAN DAN KONDISI PEMERINTAHAN DESA
a.
PEMBAGIAN WILAYAH DESA
Wilayah Desa Desa Winongan Lor terdiri dari 7 Dusun yaitu: 1) Sentul, 2) Tokwiro, 3) Pradenan, 4) Bendo, 5) Pancian, 6)
Jungalang, dan 7) Karangsono, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala
Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas
desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi
pelayanan terhadap masyarakat di Desa Winongan Lor, dari ke tujuh dusun tersebut terbagi
menjadi 5 Rukun Warga (RW) dan 16 Rukun Tetangga (RT).
b.
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan
wilayah pemerintahan Desa Winongan Lor memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut,
terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari
kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Pedukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan
Desa Winongan Lor tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level
di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
1.
Lembaga
Pemerintah
1.1.
Pemerintah
Desa
i. Jumah Aparat/Perangkat |
: 10 |
orang |
ii. Pendidikan Kepala Desa |
: SMA |
|
iii. Pendidikan Sekretaris
Desa |
: SMA (SMEA) |
|
iv. Jumlah Dusun |
: 7 |
Dusun |
v. Jumlah RW |
: 5 |
RW |
vi. Jumlah RT |
: 16 |
RT |
Komentar
Posting Komentar